Sejak di rumah dinas Puskesmas, sebelum saya ke Al-Furqan kulihat daun memanjang yang keluar dari dalam tanah, kata abiku " oo ini kurma..". subhaanalloh bisa tumbuh juga disini. Embahku bilang kurma disini tidak bisa berbuah, di masjid ITCI juga ada kurma sudah lama belum buah. demikian juga di halaman rumah yang mau dibeli abi dulu diperumahan Bontang Permai juga tidak buah, sudah ditebang sama pemiliknya. Ah mask gak bisa buah ? itulah penting-nya ilmu sebelum berkata atau bertindak. mari kita simak bagaimana sebenarnya perilaku pohon kurma.
Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan satu dari tanaman buah tertua yang ditanam
di daerah arid (kering) di Semenanjung Arab, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Daerah asal kurma yang paling mungkin adalah di atau dekat Irak, tetapi penyebarannya ke banyak negara sudah sejak zaman dahulu. Kurma adalah bahan pangan utama dan sumber penghasilan bagi penduduk lokal di Timur Tengah dan Afrika Utara, dan berperan besar dalam bidang ekonomi, kemasyarakatan,dan lingkungan.
Sepuluh Negara teratas penghasil kurma adalah Mesir, Saudi Arabia, Iran, United Arab Emirates (UAE), Pakistan, Algeria, Sudan, Oman, Libya, Arab Jamahiriya, dan Tunisia. Sedangkan lima Negara teratas pengekspor kurma adalah Iran, Pakistan, UAE, Saudi Arabia, dan Tunisia.
Kurma termasuk ke dalam keluarga tanaman Palmaceae (Barrow, 1998). Nama biologi kurma berasal dari buahnya: phoenix (bhs Yunani) yang artinya buah merah atau ungu dan “dactylifera” yang artinya “seperti jari” karena gerombol buahnya seperti jari manusia. Pohon kurma merupakan tanaman berumah dua sehingga pohon betina terpisah dengan pohon jantan.
Secara alami penyerbukan kurma oleh angin tetapi penyerbukan oleh serangga juga dimungkinkan. Sumber serbuk sari (polen) yang berbeda, akan mempengaruhi ukuran, bentuk biji dan jaringan di sisi luar embrio serta endosperm buah.
Pembibitan :
Pertumbuhan :
Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan satu dari tanaman buah tertua yang ditanam
di daerah arid (kering) di Semenanjung Arab, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Daerah asal kurma yang paling mungkin adalah di atau dekat Irak, tetapi penyebarannya ke banyak negara sudah sejak zaman dahulu. Kurma adalah bahan pangan utama dan sumber penghasilan bagi penduduk lokal di Timur Tengah dan Afrika Utara, dan berperan besar dalam bidang ekonomi, kemasyarakatan,dan lingkungan.
Sepuluh Negara teratas penghasil kurma adalah Mesir, Saudi Arabia, Iran, United Arab Emirates (UAE), Pakistan, Algeria, Sudan, Oman, Libya, Arab Jamahiriya, dan Tunisia. Sedangkan lima Negara teratas pengekspor kurma adalah Iran, Pakistan, UAE, Saudi Arabia, dan Tunisia.
Kurma termasuk ke dalam keluarga tanaman Palmaceae (Barrow, 1998). Nama biologi kurma berasal dari buahnya: phoenix (bhs Yunani) yang artinya buah merah atau ungu dan “dactylifera” yang artinya “seperti jari” karena gerombol buahnya seperti jari manusia. Pohon kurma merupakan tanaman berumah dua sehingga pohon betina terpisah dengan pohon jantan.
Secara alami penyerbukan kurma oleh angin tetapi penyerbukan oleh serangga juga dimungkinkan. Sumber serbuk sari (polen) yang berbeda, akan mempengaruhi ukuran, bentuk biji dan jaringan di sisi luar embrio serta endosperm buah.
Pembibitan :
Terdapat tiga metode perbanyakan tanaman kurma; yang paling umum adalah cara vegetatif yaitu percabangan (offshoot)
yang secara genetik akan sama dengan pohon induk. Cabang berkembang
dari tunas samping pada batang dekat permukaan tanah semasa tahap
juvenile pohon kurma. Cabang, setelah 3-5 tahun menempel pada pohon
induk akan berakar dan dapat ditanam terpisah dari induk. Pada saat itu
cabang tersebut akan mulai membentuk bunga dan berbuah.
Perbanyakan kedua adalah menghasilkan
anakan hasil persilangan secara seksual. Anakan ini tidak identik dengan
pohon induk dan tidak seragam secara genetic, sangat bervariasi dalam
hal produksi dan kualitas buah. Sebanyak 50% tanaman merupakan tanaman
jantan, dan ini baru diketahui 4-5 tahun kemudian, setelah tanaman mulai
berbunga.
Metode perbanyakan kurma yang ketiga
adalah melalui kultur jaringan, yaitu dari ujung tunas baik melalui
embryogenesis atau organogenesis pertama kali dikembangkan tahun 1970
hingga 1980 an. Organogenesis dapat dicapai menggunakan tunas samping
dan meristem apikal, sedangkan embryogenesis melalui kalus yang
terbentuk dari tunas, daun muda, batang dan rachilla. Membutuhkan waktu
6 tahun untuk mencapai produksi melalui proses kultur jaringan.
Saat
ini UAE memiliki fasilitas kultur jaringan tanaman kurma terbesar,
lebih dari 100.000 tanaman kultur diproduksi setiap tahunnya karena
produksi offshoot tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk pengadaan
penanaman pohon-pohon baru.Pertumbuhan :
Kurma mampu
tumbuh pada iklim yang sangat panas dan kering,dan relative toleran
terhadap tanah basa dan bergaram. Kurma memerlukan cuaca musim panas
yang panjang dengan sedikit sekali hujan dan kelembapan yang sangat
rendah sejak masa penyerbukan hingga pemanenan, tetapi memiliki air
tanah yang cukup. Ada yang menggambarkan kurma sebagai pohon yang
kakinya berada dalam air tetapi kepalanya berada dalam kobaran api.
Kondisi seperti ditemukan di oase dan wadi di pusat asal kurma di Timur
Tengah.
Kurma dapat tumbuh pada suhu rata-rata
12.7 – 27.5°C, dapat bertahan hingga 50°C maupun pada suhu membeku
hingga serendah-rendahnya -5°C. Suhu ideal untuk pertumbuhan semasa
penyerbukan hingga pematangan buah berkisar dari 21-27°C.
Kurma berbunga jika suhu meningkat hingga lebih dari 18°C dan membentuk buah jika lebih dari 25°C.
Laju pertumbuhan dan perkembangan buah
kurma mengikuti pola kurva sigmoid. Pematangan buah melewati 4 tahap
berbeda yaitu Kimri (hijau belum matang), Khalal (matang warna merah),
Ruthab (lunak berwarna coklat), dan Tamar (keras seperti kismis). Mulai
tahap Kimri ukuran buah dan berat meningkat cepat, selanjutnya mengalami
perubahan warna mulai hijau, merah coklat. Pada tahap Tamar buah
kehilangan kandungan air, dan perbandingan gula: air cukup tinggi
sehingga tak terjadi fermentasi, sama seperti anggur kering (kismis).
Kadar gula pada tahap Kimri yang hanya 20% saat matang mencapai 88% dari
berat kering buah. Ukuran dan bentuk buah kurma bervariasi bergantung
kultivar, cara pembudidayaan maupun lingkungan. Pohon kurma rata-rata
menghasilkan 40 kg buah per tahun, bahkan dapat mencapai 100 kg dengan
pemeliharaan yang sangat baik. Pohon betina mulai menghasilkan buah
setelah berumur 4-6 tahun, dan menghasilkan produksi maksimum setelah
berumur 15-20 tahun. Rata-rata umur ekonomis kebun kurma 40-50 tahun,
tetapi masih produktif hingga 150 tahun.
Pohon
kurma memiliki banyak kegunaan bagi manusia. Hasil utamanya adalah
buah, yang dapat dimakan segar, kering, atau setelah diproses menjadi
berbagai olahan. Di Afrika Utara dan Timur Tengah, beberapa kurma
dipanen dan dikonsumsi pada tahap Khalal saat buah masih mengandung
kadar tannin tinggi. Tetapi umumnya buah kurma dipanen pada tahap
matang sempurna yang disebut Rutab dan Tamar dengan kandungan gula
tinggi dan kelembapan dan tannin rendah. Kultivar kurma diklasifikasikan
menjadi “lunak”, “semi kering”, atau “kering’ bergantung pada waktu
pemanenan yang berhubungan dengan kandungan air.
Kurma dapat dibuat menjadi pudding,
roti, cake, biscuit, permen, es krim, dan campuran serealia. Buah kurma
segar juga dapat dibuat menjadi jus, cuka, wine, bir, gula, sirup, madu,
acar, pasta, dan perasa makanan.
Buah kurma merupakan bahan pangan dengan
kandungan energi yang tinggi, yaitu 72-88% kandungan gula. Pada tahap
Khalal hampir seluruh (80%-85%) gula merupakan sukrosa dan mendekati
matang sukrosa mengalami hidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Kurma
mengandung zat besi, kalium, kalsium, klorin, magnesium, belerang,
sedikit fosfor, 16 asam amino, vitamin A, B1, dan B2.
Manfaat :
Hampir seluruh bagian pohon kurma berguna bagi
manusia. Batang pohon dimanfaatkan sebagai kayu atau bahan bakar.
Serabut batang dan daun dapat dibuat menjadi tas, keranjang, pelana
unta, kabel, tambang, peti kayu, kipas, penutup makanan, furniture,
kasur, kertas. Daun kering dapat dibuat menjadi atap, penyekat dinding.
Tunas pucuk (palm heart) dapat dimakan sebagai salad atau sayur yang
dimasak terlebih dahulu. Biji kurma dapat dimanfaatkan sebagai pakan
ternak, atau dirangkai menjadi pernak pernik hiasan. Minyak dari biji
kurma dapat dibuat menjadi sabun. Buah kurma juga memiliki kegunaan
sebagai obat, yakni sebagai astringent untuk mengatasi masalah usus,
perut, obat batuk, pereda demam, edema. Di India getah atau eksudat dari
kurma digunakan untuk mengobati diare dan akar untuk mengobati sakit
gigi.
sumber : https://warasfarm.wordpress.com/2015/01/08/belajar-budidaya-pohon-kurma-di-indonesia/