Trending

Perjalanku -1


 
Bismillah, shalawat dan salam atas Rasulillah para sahabat dan pengikutnya.
Syukurku kepada ummi dan Abi, pengorbananku yang tak kan bisa kubalaskan walau disayat kulit mukaku ini.

Ummi betapa kasih sayangmu padaku, kau relakan berpisah denganku demi menuntut ilmu, meraih citaku, jadi penghafal Al-Qur'an supaya bisa menghadiahkan mahkota bercahaya kepada mu Abi, ummi, semoga Allah selalu merahmatimu.

Cita-citaku itu mulai tertanam sejak dibangku MI ar-riyadh Hidayatullah Bontang. Target hafalan 6 tahun sudah kuselesaikan di bangku kelas 3 namun tidak boleh menambah. Mungkin ini salah satu yg membuatku dipindah.

Abi sering telepon ke banyak sekolah/pesantren di Jawa, mencari informasi tentang anak-anak anak penghafal Alquran bahkan video pun didownload untuk meyakinkanku bahwa di pondok Tahfidzul itu enak, bisa belajar dimana-mana,, menghafal dibawah pohon dan berbagai fasilitas pondok yang nyaman. Sementara ummiku banyak membaca buku, majalah dan informasi sekolah unggulan Tahfidzul Qur'an. Berbagai literatur tentang pendidikan Alquran bagi anak dihabiskan ummiku dalam waktu singkat. Memang ummiku bisa membaca cepat. Semoga Allah selalu menjagamu mi dan Abi.

Tahun ajaran 2011-2012, belum genap 10 tahun usiaku. Kutinggalkan ummi dan kedua adik kembarku, kutinggalkan rumah dan kampung halamanku. Ditemani Abi kuterbang menyeberang pulau, menyusuri daratan timur pulau Jawa bagian utara dengan bus, angkot dan becak. Sampailah di daerah Sidayu, sebuah kecamatan yang punya nilai sejarah diman penjajahan Belanda. Tepatnya di Desa Srowo, ku jalani hidup tanpa abi ummi, tanpa sanak saudara apalagi keluarga.

Kangen, sedih, sakit, didhalimi teman tidak bisa kuadukan . Dalam sebuah buku catatan, disitulah pensil kugoreskan lengkap dengan jam, tanggal dan hari kejadian. Hanya kepada Allah lah aku mengadukan.

Posting Komentar

bismillah